Dalam bidang desain interior, istilah desainer dan dekorator cukup sering terdengar. Namun, sebenarnya ada beberapa perbedaan desainer vs dekorator yang membuat keduanya tidak sama meski nampak serupa. Tidak banyak yang mengetahui bahwa kedua profesi tersebut memiliki fokusnya masing-masing.
Jadi, ketika melihat sebuah ruangan yang telah selesai, banyak yang rancu apakah penataannya dilakukan oleh desainer atau dekorator. Secara umum, lingkup kerja kedua bidang ini tidaklah sama walaupun sepintas nampak sama. Mari simak selengkapnya dalam pembahasan berikut:
Definisi Desainer dan Dekorator
Sebelum mengulas perbedaan desainer vs dekorator, mari mengenal terlebih dahulu definisi dari kedua profesi tersebut. Berdasarkan KBBI, desainer berarti seorang perancang atau pendesain. Sementara itu, dekorator artinya orang yang membuat dekorasi, menghias, merancang sekaligus mengerjakan dekorasi.
Dalam ranah interior, desainer merupakan seseorang yang secara aktif terlibat sejak awal dalam suatu proyek. Tidak jarang, desainer menjalin kerjasama dengan arsitek untuk bersama-sama terlibat dalam proses perancangan. Tugas utama desainer yakni membantu merancang ruang interior dengan fungsi optimal.
Terutama dengan memperhatikan seperti apa penghuni akan memanfaatkan setiap bagian dari ruangannya. Karena itulah desainer memegang peran dalam mempertimbangkan berbagai hal termasuk suara, pencahayaan, serta aspek desain lain sesuai pertimbangan strukturalnya.
Kemudian beralih ke dekorator. Seorang dekorator interior memiliki tanggung jawab di berbagai hal yang berhubungan dengan estetika rumah. Tugas utamanya berkaitan dengan detail dekoratif misalnya furniture, bentuk, dan warna yang digunakan.
Sehubungan dengan tugas-tugasnya, dekorator diharuskan memiliki kreativitas untuk dituangkan menjadi sebuah kreasi menarik yang mendukung tampilan ruangan. Jika disederhanakan, dapat diketahui jika desainer juga bisa menjadi dekorator. Namun, dekorator tidak tentu seorang desainer.
Ini Perbedaan Desainer Vs Dekorator
Sebelumnya telah dijelaskan tentang definisi dari desainer maupun dekorator dalam ranah interior. Kedua profesi ini memang memiliki kesinambungan, namun sekaligus perbedaan mendasar. Berikut adalah penjelasan tentang perbedaan desainer dan dekorator, ditinjau dari beberapa aspek:
1. Pendidikan
Perbedaan yang pertama akan dilihat dari sisi pendidikan, termasuk pelatihan yang dilalui. Desainer diwajibkan untuk mengambil pendidikan formal untuk mempelajari berbagai kompetensi. Mulai dari warna, struktur, arsitektur, furniture, perancangan ruang, menggambar, dan sebagainya.
Desainer disiapkan untuk terbiasa dengan perancangan serta renovasi ruangan sejak awal pengerjaannya. Berbeda dengan dekorator yang tidak diwajibkan menempuh pendidikan formal. Calon dekorator, dapat secara mandiri mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan dekorasi.
Contohnya belajar atau ikut kursus tentang pemilihan konsep, furnitur, hingga permainan warna. Begitu juga pemahaman akan tren serta teknologi industri terbaru. Namun tidak berarti dapat dilakukan dengan mudah oleh siapa saja, karena bidang ini memerlukan kepekaan estetika.
2. Relasi
Perbedaan desainer vs dekorator berikutnya berhubungan dengan relasi yang sering dijumpai untuk bekerja bersama. Biasanya desainer interior banyak bekerja bersama arsitek serta kontraktor. Desainer memerlukan sertifikat profesi, sehingga terlihat profesional dan dapat menjangkau lebih banyak relasi bisnis.
Berbeda dengan dekorator yang lebih banyak relasi dengan klien, pembuat furniture serta profesional sejenis. Sebab, kebutuhannya adalah mendekorasi ruangan sehingga perlu sering menemui klien untuk membahas terkait dekorasi yang diinginkan.
Selain itu, juga perlu mengenal pembuat furnitur dan pekerjaan sejenis untuk mencari tahu berbagai kualitas barang yang akan digunakan. Jadi, ruang lingkup relasi kedua profesi ini berbeda. Desainer lebih ke ranah profesional dan teknis, dekorator lebih banyak melibatkan klien.
3. Tanggung Jawab dan Peran
Perbedaan desainer vs dekorator selanjutnya adalah mengenai tanggung jawab yang diemban kedua profesi ini. Dekorator, umumnya tidak terlibat di proses pembangunan maupun renovasi. Tanggung jawab seorang dekorator, berkisar pada kreatifitasnya mendekorasi bagian-bagian sebuah rumah.
Penting untuk memiliki mata jeli dan kreatif untuk menafsirkan keinginan serta anggaran klien. Ini, tentu membutuhkan keterampilan yang harus terus diasah. Kemudian, desainer interior memiliki tanggung jawab dalam ranah teknis untuk menciptakan ruang.
Faktor yang lebih diperhatikan seorang desainer adalah penciptaan sebuah ruangan dengan fungsi yang dapat memudahkan penggunanya. Berbeda dengan dekorator yang menganalisa konsep seperti apa yang sesuai karakter klien, kombinasi, dan peletakannya sehingga menarik secara estetika.
Siapa yang Harus Dipilih?
Kini sudah lebih jelas mengenai perbedaan desainer vs dekorator, yang terletak pada aspek pendidikan, tanggung jawab, serta orang-orang yang ditemui. Dengan begitu, sudah lebih mudah untuk menentukan hendak menggunakan jasa siapa, apakah dekorator atau desainer.
Untuk memilih jasa yang akan digunakan sebenarnya tergantung dengan kebutuhan masing-masing. Apabila yang dibutuhkan berkaitan dengan memaksimalkan atau mengembalikan fungsionalitas dari ruangan (misalnya renovasi), desainer adalah pilihan tepat.
Desainer memahami seperti apa susunan ruangan yang fungsinya optimal. Mendesain ruangan bawah, atas, dan detail sehari-hari bukan menjadi masalah. Namun, bila yang diperkukan adalah membuat ruangan dan tidak memerlukan perubahan struktural, bisa memakai jasa dekorator.
Dekorator akan membantu dalam pemilihan skema warna, gradasi, dan sebagainya yang cocok untuk karakter ruangan. Selain itu juga mendiskusikan letak furnitur, peletakan seni dinding, dan lainnya. Dekorator ahli dalam menghadirkan tampilan artistik dan unik sehingga suasana terasa berbeda.
Demikian penjelasan tentang perbedaan desainer vs dekorator yang sepintas nampak serupa namun tidaklah sama. Terdapat tiga perbedaan mendasar yang bisa diketahui secara langsung. Khususnya segi pendidikan dimana ada kewajiban untuk menempuh pendidikan formal bagi desainer, namun tidak untuk dekorator.
Desainer lebih banyak menemui pekerja profesional misalnya kontraktor serta arsitek. Dekorator lebih banyak berurusan dengan klien serta pihak-pihak yang membuat dan menjual furnitur. Lalu tanggung jawab desainer lebih ke merancang fungsional rumah, dekorator membuat konsep dan menghias.